Ekonomi Keluarga Pada Masa Pandemi COVID-19
Ekonomi Keluarga pada masa pandemi COVID-19
Bagaimana menurut kalian Ekonomi saat ini??..
Melakukan swakarantina akibat pandemi Covid-19 di rumah bersama keluarga nyatanya tidak mudah. Kondisi ini kian berimbas ke segala arah, termasuk perekonomian keluarga. Tak sedikit yang mengeluh manajemen keuangan rumah tangga jadi morat marit.
Setidaknya, kondisi ini dirasakan oleh keluarga kami, seorang ibu dari seorang anak ini, ya saya bukan maksud hati untuk mengeluh kalau Cash Flows keluarga kami menjadi kacau lantaran saya harus bekerja di rumah. Termasuk sang suami dan anaknya yang belajar dari rumah.
Sejak virus corona merebak di Indonesia, saya terpaksa harus menghentikan semua kesibukan di luar rumah karena perusahaan menganjurkan demikian, keputusan tersebut memang terbaik. Bahkan, semula dirinya berpikir bahwa ini kesempatan untuk keluarganya mengencangkan ‘ikat pinggang’.
“Saya pikir, bagus juga, nih. Selain memang untuk alasan kesehatan, saya juga bisa lebih irit. Nggak perlu keluar uang untuk transportasi dan makan siang di kantor. Tapi mau dua minggu di rumah, yang terjadi justru sebaliknya. Kantong saya malah jebol!” .
Semula banyak yang berpikir bahwa #dirumah saja, memberi kesempatan untuk keluarga mengencangkan “ikat pinggang” alias berhemat. Namun, pada kenyataanya justru sebaliknya, banyak kantong keluarga yang jebol karena korona. Pengeluaran selama #dirumah saja mengalami kenaikan yang drastis, seperti biaya listrik, biaya internet (kuota), biaya makanan (snack dan camilan), hingga pembelian vitamin. Apalagi masa pandemi korona tahun ini bersamaan dengan datangnya bulan puasa. Dimana sebagian keluarga biasanya mengalami pembengkakan pengeluaran di bulan puasa untuk berbelanja berbagai kebutuhan.
Kondisi ini diperparah dengan sebagian keluarga mengalami penurunan penghasilan. Baik yang berprofesi sebagai karyawan, terlebih lagi yang berprofesi sebagai wirausahawan. Beberapa perusahaan sudah mulai merumahkan karyawannya, ada juga yang mengambil kebijakan penyesuaian upah. Salah satu sektor wiraswasta yang terkena dampak adalah wedding organizer. Karena banyak pesta pernikahan yang batal atau ditunda sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan.
Comments
Post a Comment